Puasa memasuki hari ke sepuluh. Tubuh mulai beradaptasi dengan perubahan ritme sehari-hari. Bangun untuk sahur, dan pagi harinya menyesuaikan dan berjuang mengatasi rasa kantuk. Puasa adalah menahan diri. Bukan hanya menahan makan dan minum saja, tetapi juga menahan segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya hawa nafsu.
Imam Abu Hamid al-Ghazali (1058-1111) dalam karya agungnya, Ihya’ Ulumiddin, memberi dhawuh, sesungguhnya puasa itu ada tiga tingkatan, yaitu puasa umum, puasa khusus, dan puasa sangat khusus.
Puasa umum adalah menahan perut dan kemaluan dari pelampiasan syahwat. Dan Puasa Khusus adalah menahan pendengaran, penglihatan, lisan, tangan, kaki dan seluruh anggota badan dari perbuatan-perbuatan dosa. Sedangkan Puasa Sangat Khusus adalah berpuasanya hati. Menahan diri dari keinginan-keinginan yang semu, dari pikiran-pikiran duniawi, dan menahan hati dari segala tujuan selain Allah secara totalitas.
Puasa Umum atau puasa orang-orang awam, adalah sekedar mengerjakan puasa menurut panduan hukum fikih. Berpuasa hanya menahan diri dari makan, minum dan melakukan hubungan intim suami-istri, sejak terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari.
Sedang Puasa Khusus atau shaumul khusus merupakan puasanya orang-orang saleh. Dalam tingkatan ini mereka tidak hanya berpuasa seperti puasa awam, tetapi juga berusaha menahan pendengaran, penglihatan, lisan, tangan, kaki dan seluruh anggota badan dari perbuatan-perbuatan dosa.
Adapun Puasa Sangat husus atau khawasul khawas merupakan tingkatan yang paling sulit dicapai. Hal ini dikarenakan hati dan pikiran orang yang berpuasa dituntut untuk selalu fokus, memikirkan hal-hal yang mulia, mengharapkan dan memurnikan semua tujuan untuk Allah semata. Yang berada pada tingkatan ini, jika masih berfikir tentang apa yang hendak dimakan saat berbuka, itu sudah termasuk maksiat. Inilah puasanya para nabi, shiddiqin, dan muqarrabin.
Akhirnya, puluhan tahun sudah kita melakukan puasa. Sampai dimana peringkat kita? Sudah beranjak naik ke tingkat yang lebih tinggi? Atau masih belum juga? Tidak apalah jika begitu. Masih ada peluang untuk berusaha meningkatkan kualitas puasa ke tingkatan yang kedua, yaitu shaumul khawas, puasanya kalangan khusus, orang-orang saleh.
Semoga Allah mengijinkan dan meridhai kita semuanya.
Kemayoran, 1 April 2023
Puasa hari ke 10
Ki Pandan Alas