G20 – Bali

Oleh : Heru Legowo

KTT G20 Bali telah selesai. Saya mengikuti hampir semua acaranya melalui televisi. Dan dengan apa adanya harus mengatakan Presiden Jokowi cerdas, dan mampu membuat G20 Bali menjadi spektakuler dan eksklusif!

Walaupun  hanya mengikuti kegiatan KTT G20 di Bali ini melalui televisi, tetapi mampu menimbulkan kesan tersendiri. Ikut merasa bangga bagaimana Indonesia mampu menyelenggarakan KTT G20 yang dihadiri oleh 17 negara.

Kepala negara yang tidak hadir adalah Presiden Russia Vladimir Putin, Brasil dan Meksiko. Dan PM Kamboja Hun Sen juga tidak hadir dalam KTT G20, karena setelah dites beliau positif terpapar virus Covid-19.

Pidato pembukaan KTT G20 Hotel Apurva Kempinski Nusa Dua Bali

Dalam pidato pembukaan KTT G20, Presiden Jokowi mengatakan bahwa, tidak punya pilihan lain. Paradigma kolaborasi sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia. Semua memiliki tanggung jawab, tidak hanya untuk rakyat negara G20, tetapi juga untuk rakyat di dunia.

Kita harus bertanggung jawab, yang berarti harus menghormati hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB. Menciptakan situasi “win-win”, bukan untuk diri sendiri.

Bertanggung jawab juga berarti harus mengakhiri perang. Jika perang tidak berakhir, dunia akan sulit bergerak maju. Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi kita untuk bertanggung jawab atas masa depan generasi sekarang dan bagi generasi mendatang.

Kita seharusnya tidak membagi dunia menjadi beberapa bagian. Kita tidak boleh membiarkan dunia jatuh ke dalam perang dingin lagi.

KTT G20 itu menjadi sarana untuk pertamakalinya Presiden Amerika Joe Biden dan Presiden China Xi Jin Ping bertemu, bersalaman, tertawa dan saling menyapa.  Bahkan mengadakan pertemuan bilateral. Padahal Amerika dan China sedang bersaing keras untuk menguasai dunia. Sungguh itu peristiwa yang sangat langka.

Dan pada waktu jamuan makan siang, di Bamboo Dome, The Apurva Kempinski Bali, Presiden Jokowi memberi kesempatan Ketua Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach dan Presiden Fédération Internationale de Football Association (FIFA) Gianni Infantino untuk memberi sambutan.

Dalam sambutannya Presiden FIFA, Gianni Infantino mengusulkan agar seama Piala Dunia 2022 berlangsung, agar perang dihentikan sementara.

Dia mengatakan bahwa Piala Dunia 2022 untuk pertama kalinya diadakan di Timur Tengah. Piala Dunia 2022 ini akan mendatangkan sekitar 3 juta orang ke Qatar untuk menyaksikan 64 pertandingan yang digelar di 8 stadion. Selain itu ada sekitar 5 miliar orang se dunia diperkirakan akan menonton Piala Dunia 2022 dari televisi. Ini adalah kali pertama Piala Dunia digelar di Timur Tengah dan dia meminta agar perang dihentikan sementara, ketika berlangsung pertandingan Piala Dunia.

Setelah itu dia memberikan bola resmi Piala Dunia 2022 Qatar dengan nama masing-masing Kepala Negara, kepada para pemimpin negara yang menghadiri jamuan makan siang KTT G20. Keren abis!

Suasana Gala Dinner di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana Bali

Makan malam, atau Gala Dinner diadakan di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana. Ditengah deretan meja yang membentuk huruf “U” ada lantai luas. Dan disitu diperagakan Tarian dan Nyanyi Budaya Nusantara. Diantara penyanyi terlihat Yuni Sara. Dan ada puluhan atau ratusan penari yang memperagakan Tarian Budaya Nusantara. Dan di tebing-tebing karang di kanan kiri venue itu, ditayangkan videonya. Sungguh pagelaran yang artistik, meriah dan spektakuler!

Dalam jamuan makan malam, Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian busana adat Bali. Sementara Ibu Iriana mengenakan kebaya hitam dengan bawahan kain yang senada dengan kain yang dikenakan Presiden Jokowi. Sedangkan para kepala negara G20 yang berdatangan mengenakan batik yang telah disiapkan oleh panitia KTT G20.

Makan malam berkonsep di luar ruangan tersebut dihadiri sekitar 300 hingga 400 delegasi. Masakan Indonesia menjadi sajian yang dihidangkan kepada para tamu negara pada gala dinner KTT G20 ini.

Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono tampak turut hadir dalam acara jamuan makan malam KTT G20. Selain SBY dan Megawati, hadir pula wakil presiden Jusuf Kalla dengan Ibu, juga Try Sutrisno dan ibu Tuti Sutiawati.

Para Presiden dan Kepala negara itu tampak menikmati suasana sepenuhnya, beberapa diantaranya mengangguk-angguk mengikuti irama lagu yang sedang dinyanyikan. Sayangnya Presiden Amerika Joe Biden tidak menghadiri acara Gala Dinner ini.

Yang spektakuler adalah Presiden Perancis Emanuel Macron (44) setelah Gala Dinner,  ditengah jalan beliau turun dan memilih berjalan kaki sejauh sekitar 2 km. Beliau bahkan sempat menggendong seorang bayi kecil yang kebetulan digendong ibunya di pinggir jalan yang dilewati Presiden Perancis itu. Ini membuktikan Presiden Perancis merasa aman, rileks, dan ingin berinteraksi dengan masyarakat Bali.

Hari kedua KTT G20, acaranya menanam bibit bakau di Taman Hutan Raya Ngurah Rai. Disitu terlihat Presiden Jokowi berhasil membuat para Presiden dan Kepala Negara itu terlihat santai. Mereka memakai baju kaus lengan panjang berwarna putih, bertopi putih dengan logo G20, dan beberapa Presiden malah menggunakan celana jin.

Puluhan Presiden, Kepala Negara itu menanam bibit bakau disebuah lubang yang sudah disiapkan. Dan ditengah-tengah lahan yang ditanami ada sebuah tulisan G20 dari tanaman bibit bakau. Itu sungguh menjadi sebuah pesan untuk menjaga alam dan lingkungan, yang sangat impresif.

Acara penanaman bibit bakau itu itu berlangsung akrab, informal, friendly, dan penuh persahabatan. Mereka bersama seperti layaknya teman akrab, ngobrol santai dan rileks. Tanpa ada sekat dan batas. Tidak terlihat sebagai presiden dan kepala negara. Sungguh situasi yang luar biasa!

Dan yang paling spektakuler dari pelaksanaan G20 Bali adalah diperolehnya suatu Leader’s Declaration dari seluruh anggota G20! Leader’s Declaration atau Komunike Bersama ini terdiri dari 1186 halaman, yang terbagi ke dalam 52 paragraf.

Leader’s Declaration ini pada awalnya, tidak ada yang percaya akan bisa diperoleh! Hampir seluruh pihak dan pengamat di dalam dan di luar negeri, tidak percaya bahwa G20 Bali dapat menghasilkan suatu Leader’s Declaration atau Komunike Bersama. Alasannya? Karena dunia sedang mengalami Krisi dan masa sulit yang disebabkan perang antara Russia dan Ukraina!

Para Presiden dan Kepala Negara tampak santai dan akrab di Tahura Ngurah Rai

Tetapi nyatanya, Leader’s Declaration itu dapat dicapai G20 Bali, dibawah Presidensi Indonesia. Dan itu adalah suatu bukti bahwa selama ini ada trust atau kepercayaan dari seluruh anggota G20 terhadap Presidensi Indonesia! Ini juga membuktikan diplomasi yang dilakukan Presiden Jokowi, mampu membangun kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia.

Dunia mengapresiasi Indonesia! Dan ini sungguh prestasi yang layak diapresiasi dan membuat bangga sebagai orang Indonesia. That is really a Leadership and Collaborative Effort as well. Congratulations Indonesia.

Recover Together. Recover Stronger.

Presiden Jokowi menutup KTT G20 di Bali secara resmi. Kemudian menyerahkan Palu Presidensi kepada PM India Narendra Modi, sebagai Presidensi KTT G20 tahun 2023 mendatang.

Akhir kata, semoga para Presiden dan Kepala Negara serta para delegasi mampu mengambil kearifan lokal Bali yang disebut sebagai Tri Hita Karana, yaitu menjaga hubungan dengan Sang Maha Pencipta, menjaga hubungan dengan sesama manusia dan hubungan dengan alam semesta.

Selamat bagi Indonesia …


KPA : 17 Nov 2022