TGIPF & SEPAKBOLA

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) telah melaporkan hasil temuannya. TGIPF akhirnya menemukan akar masalah di antara PSSI selaku induk sepak bola Indonesia, dengan pemangku kepentingan liga sepak bola Tanah Air. TGIPF mengungkapkan temuannya, ketika melaporkan kesimpulan dan rekomendasi terkait hasil investigasi Tragedi Kanjuruhan, kepada Presiden Jokowi.

Dalam laporannya TGIPF berkesimpulan, bahwa PSSI dan para pemangku kepentingan liga sepak bola di Indonesia; tidak menjalankan fungsinya masing-masing secara profesional. Mereka juga disebut tidak memahami tugas dan peran masing-masing. Dan cenderung mengabaikan beberapa peraturan, sampai dengan saling melempar tanggung jawab.

Berdasarkan hasil temuannya, TGIPF mengajukan beberapa saran dan rekomendasi kepada masing-masing institusi, antara lain adalah sebagai berikut :

  • PSSI :
    1. Ketua Umum & jajaran komite eksekutif patut mengundurkan diri.
    2. PSSI agar menggelar KLB dan membentuk Kepengurusan baru.
    3. PSSI agar merevisi statuta dan peraturan.
    4. PSSI bersama POLRI menyusun regulasi pengamanan pertandingan sesuai standar FIFA.
    5. PSSI agar melakukan pembinaan terhadap pelaku olahraga.
  • PT. LIB :
    1. Agar mengutamakan kepentingan keamanan diatas kepentingan bisnis.
    2. Membuat standarisiasi pejabat penyelenggara pertandingan.
    3. Memperhatikan kondisi dan kesejahteraan petugas lapangan.
    4. Menjamin pembiayaan kesehatan bagi korban Kanjuruhan.
    5. Menyusun petunjuk teknis penugasan personil supervisi pertandingan.
  • POLRI :
    1. Melakukan penyelidikan lanjutan terhadap pejabat polri pemberi izin keramaian tanggal 29 September 2022.
    2. Melakukan penyelidikan terhadap aparat yang bertindak berlebihan.
    3. Penyelidikan terhadap supporter yang melakukan provokasi.
    4. Tidak menggunakan gas airmata setiap pertandingan sepakbola.
    5. Mengautopsi korban yang meninggal karena gas airmata.
  • TNI :
    1. Melakukan penanganan pelanggaran prajurit tragedi Kanjuruhan.
    2. Menekankan 8 wajib TNI dalam setiap penugasan.
    3. TNI harus mengetahui dan menerapkan aturan di persepak-bolaan.
  • KEMENPORA :
    1. Memastikan pertandingan sepakbola dibawah PSSI berjalan sesuai peraturan.
    2. Menyusun rancangan peraturan pemerintah tentang perlindungan kepada wasit, pemain, penonton dan perangkat pertandingan lainnya.
    3. Merancang program membangun budaya sportivitas pemain, supporter dan masyarakat.

TANGGUNG JAWAB

Ketua TGIPF mengatakan dari hasil temuan di lapangan dan dari fakta yang ditemukan, tidak satu pihak pun yang mau bertanggung jawab mengenai tragedi Kanjuruhan ini. Masing-masing bertahan dan beralasan bahwa mereka melakukan pekerjaan sesuai prosedur sesuai kesepakatan, berdasarkan kontrak yang sudah disepakati.

Ketua TGIPF Menko Polhukam Prof. Mahfud MD, mengatakan jika semua merasa benar secara hukum, maka dalam kasus tragedi Kanjuruhan ini, keselamatan manusia itulah adalah hukum yang tertinggi.

Memperhatikan fenomena ini, barangkali inilah karakter masyarakat Indonesia. Pada saat diminta bertanggung jawab, tidak ada yang mau! Semua mengelak dan menghindar. Semua tidak mau mengambil resiko atas satu tragedi tragis yang telah terjadi. Masing-masing berkilah dan bertahan, dengan alasan dan argumentasinya masing masing.

Mereka bahkan seakan tidak peduli bahwa karena akumulasi kesalahan dari beberapa pihak itu, telah membuat tragedi yang luar biasa. Kemudian dengan mudah berdalih dan mengatakan bahwa itu adalah takdir dari Tuhan.

Padahal kematian 132 orang itu sungguh bukan hal yang biasa. Itu adalah tragedi sepakbola terbesar nomor dua di dunia. Yang pertama terjadi di Estadion Nacional di Lima Peru, pada tanggal 24 Mei 1964. Tragedi itu mencatat 328 orang meninggal.

Barangkali memang benar karakter masyarakat kita adalah tidak mau bertanggung jawab. Bertolak belakang pada waktu menyalahkan orang lain, sangat pandai membuat kalimat dan kata-kata untuk menyalahkan orang, mencaci-maki, menyudutkan, menghujat dan mem-bully orang lain. Tetapi giliran harus bertanggung jawab, masing masing menghindar, tidak mau mengambil resiko dan mencari selamat diri sendiri.

Ini sungguh sangat memprihatinkan. Dan sebagai bangsa ini sekaligus sungguh sesuatu yang memprihatinkan dan memalukan. Peristiwa ini barangkali menjadi tugas bersama untuk memperbaiki kondisi ini secara holistik dan terpadu.

Bukti nyata dari hal tersebut diatas, adalah ada yang pihak yang keberatan dengan hasil temuan TGIPF. Ada informasi PSSI cenderung tidak mau menerima hasil dan kesimpulan TGIPF. (https://www.industry.co.id/read/114032/exco-pssi-akan-melawan-rekomendasi-tgipf-tragedi-kanjuruhan). Mereka akan berusaha melobi Presiden FIFA dan menemui Presiden Jokowi agar tidak memenuhi rekomendasi TGIPF yang meminta Ketua Umum PSSI dan seluruh Anggota Exco PSSI mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan, pada 1 Oktober 2022 lalu.

Anggota Exco PSSI justru menyalahkan Menko Polhukam Mahfud MD dan TGIPF Tragedi Kanjuruhan, yang memberikan rekomendasi Ketua Umum PSSI dan seluruh Anggota Exco PSSI untuk mundur.

Itulah fakta yang telah terjadi. Marilah kita menunggu hasil selanjutnya, dari tragedi Kanjuruhan yang mengerikan ini.

Kemayoran, 17 Okt 2022

Heru Legowo