Kemarin saya naik Transjakarta ke Kalideres. Sudah cukup lama saya menggunakan fasilitas bus Trans Jakarta, karena sangat mengurangi konsentrasi di jalanan, dibandingkan ketika menyetir mobil sendiri. Dengan bus Transjakarta kita tinggal duduk dan sampai di tujuan. Terasa mudah dan nyaman.
Karena bukan pada jam sibuk, jadi bis yang saya naiki relatif kosong. Saya duduk di pojok paling belakang. Seat-nya tinggi, sehingga saya bisa melihat ke seluruh sisi kiri, kanan maupun ke depan jalanan.

Ketika melewati sebuah kemacetan, saya perhatikan di sebelah kiri saya, motor, mobil dan kendaraan menumpuk jadi satu. Berjalan merambat, kadang berhenti, pelan-pelan, saling mengatur dirinya, supaya lalu lintas berjalan dengan lancar.
Sementara bus Trans Jakarta ada di sebelah kanan jalan. Bus berjalan dengan kecepatan tetap. Tidak ngebut tidak juga lambat, berjalan dengan santai dan tidak halangan yang ada di depan. Nyaman.
Dan saya merenung barangkali ini adalah gambaran, metafora kehidupan, yang dijalani manusia.Ada sekelompok yg berada di jalan yang macet, ruwet, membuat emosi menimbulkan jengkel dan marah. Bisa terlambat di tujuan, dengan berbagai resiko karena keterlambatan itu. Dimarahi boss, ketinggalan pesawat dsbnya.

Ada yang berada di jalan yang lurus, berjalan aman, lancar, cepat, dan itu membuat emosi menjadi stabil. Barangkali itu adalah dua gambaran yg identik dengan kehidupan di dunia. Ada yang macet ada yang lancar. Dunia ini selalu ada pasangan yg berbalikan : atas,-bawah, hitam-putih, terang-gelap, macet-lancar
Jadi bagaimana agar berada di jalan yg lurus dan lancar?
Jika menganalogikan dengan Trans Jakarta: kira-kira, kita harus punya kartu dan saldo yg cukup. Dalam kehidupan kartu itu adalah Iman dan saldonya adalah amal dan perbuatan. Dua hal yang menjadi syarat bagi mereka yang selalu berdoa agar berada di jalan yang lurus. (QS 1:6)
Renungan saya berhenti, karena bus Trans Jakarta berhenti menunggu lalu lintas, sebelum bersiap masuk ke Terminal Kalideres … lalu perlahan-lahan bergerak masuk ke Terminal Kalideres. Dan ini pertama kalinya saya ke sini lagi, setelah lulus dari Curug puluhan tahun yang lalu.
Pangling. Semua sudah berubah jadi bagus.
Mudah2an kita berada di jalan yang lurus. Aamiin …
KPA : 2 Agustus 2022