MUDIK KE NEGERI ASAL

Manusia diciptakan dalam bentuk rohani dan fisik. Jasad itu sebetulnya diciptakan belakangan. Yang pertama adalah ruhnya. Tanpa ruh, manusia tidak berdaya tidak ada apa-apanya.

Tetapi dalam perjalanan hidupnya, manusia lebih banyak memikirkan dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan fisiknya, dan kebutuhan ruhaninya terabaikan! Buktinya? Ketika hidup manusia berusaha belajar, mendapatkan pendidikan tinggi, dan berusaha mencari uang sebanyak mungkin. 

Sementara itu, manusia kurang memperhatikan sisi ruhani. Sisi ruhaniahnya terabaikan. Manusia hanya berusaha sedikit dan kurang maksimal berusaha dalam bidang ruhani, kecuali para Aulia dan kekasih Allah.

Padahal ruhani itulah yang utama karena kita akan kembali ke negeri asal kita. Mudik kembali ke awal penciptaan, yaitu alam ruh. Pada kenyataannya, manusia banyak sekali kurang mempedulikan upaya untuk mempersiapkan ruhaninya, dalam perjalanan pulang ke negeri asalnya.

Marilah bertanya kepada diri sendiri. Sejauh mana sudah mempersiapkan diri, mencari dan menambah bekal, untuk menuju kembali ke negeri asal, yaitu alam ruh?

Manusia itu terbagi dua : dimensi fisik dan ruh. Manusia yang berdimensi fisik adalah manusia awam sedangkan yang berdimensi ruh adalah manusia khusus.

Manusia khusus, kembali ke negerinya yaitu Alam Qurbah. Dan manusia fisik kembali ke negeri asalnya yaitu Surga Derajat, dengan mengamalkan ilmu Syariat, Tarekat dan Makrifat. Oleh karena itu Surga Derajat pun terbagi 3 yaitu : surga di Alam Mulki surga di Alam Malakut dan surga di Alam Jabarut. Ke tiga surga ini menyediakan kenikmatan fisik.

Dan tidak ada satu orang pun bisa sampai pada tiga alam tersebut, kecuali dengan tiga ilmu yaitu Syariat, Tarikat dan Makrifat.

Adapun manusia khusus kembali ke negeri asalnya yaitu Al Qurbah, Alam Lahut, dengan Ilmu Hakikat. Begitulah yang dijelaskan oleh Syekh Abdul Qodir Al Jailani dalam bukunya Sirrul Asror. Wallahua’lam bishshawwab …

Semoga ini mengingatkan kita semua, agar mempersiapkan diri untuk kembali ke negeri asal. Dan tidak terlena, serta terus berusaha mengumpulkan dan menambah bekal kita. Bismillah  ….

KPA : 16 Mei 2022 – Sewidak Pitu