KOMUNIKASI

Oleh : RISMAN NURYADIN

Direktur Operasi & Teknik PT. Angkasa Pura I (2004-2010)

Dalam sitem komunikasi disebutkan bahwa komunikasi itu adalah suatu peristiwa terjadinya perpindahan informasi dari satu titik ke titik yang lain, atau dari satu tempat ke tempat yang lain. Dalam hal ini terdapat 3 faktor yang berperan, yaitu: sumber informasi, penerima informasi dan media komunikasi.

Sedangkan informasi adalah data. Ia bisa berupa: suara, gambar, tulisan, video, kode atau isyarat. Kedipan mata atau ekspresi wajah kekaguman seorang jaka yang dilihat seorang gadis-pun adalah sebuah peristiwa komunikasi. Ada data yang berpindah.

Permasalahan komunikasi adalah tidak sesuainya informasi yang diterima dengan yang dikirim. Terjadinya error komunikasi. Penyebabnya bisa terjadi karena pihak penerima salah menterjemahkannya, atau terjadinya gangguan pada media komunikasi, ataupun datang dari sumbernya sendiri karena memang ia sudah cacat dari semula.

Sementara itu nilai informasi yang berpindah ditentukan oleh seberapa besar nilai harapan bagi sipenerima atas informasi yang ditunggunya. Semakin besar nilai keterkejutan atau kebelumpastian, informasi yang akan diterima, semakin tinggi nilai informasi yang ditunggu tersebut. Sebaliknya sebuah informasi yang diterima, yang isinya sudah dapat diprediksi atau diduga sebelumnya, maka nilai informasinya rendah.

Dalam prakteknya, untuk memastikan bahwa informasi yang dikirim sama dengan yang diterima dalam sebuah komunikasi, dilakukan dengan metode klarifikasi…. Ketika seorang inspektur upacara mengatakan “laksanakan”…, dalam sebuah upacara, maka direspon oleh komandan upacara juga dengan mengucapkan dengan keras “Laksanakan….!”

Itulah informasi yang diterimanya dan pemimpin upacara mengetahui bahwa infirmasi yang disampaikannya sudah sesuai. Dapat dibayangkan akibatnya kalau respon sang komandan upacara dengan mengucapkan “bubarkan”. Atau, kalau inspektur upacara malah yang keliru, karena konsentrasinya terganggu, ia mengucapkan “bubarkan”, padahal upacara baru akan dimulai.. Ia gugup karena baru pertama kali jadi inspektur upacara. Terjadi error dari pihak pengirim.

Ketika cuaca sedang buruk, sering kita mendengarkan suara berisik (noise) dalam suatu siaran radio. Berita yang disiarkan tak terdengar jelas. Dalam hal ini telah terjadi gangguan komunikasi yang berasal dari media komunikasi karena sistem propogasinya terganggu.

Untuk menjaga keutuhan informasi yang dikirim, dalam sistem informasi tidak jarang informasi itu “dikawal” mulai dari posisi pengirim hingga posisi penerima. Sistem pengawalan yang digunakan berkembang sedemikian rupa sehingga saat ini orang tidak ragu uangnya telah berpindah secara elektronik walaupun ia tidak menyaksikan.

Oleh karena itu masalah komunikasi merupakan salah satu bidang keilmuan yang memerlukan pendalaman tentang venomena komunikasi secara mendalam. 

Teknologi komunikasi yang berkembang saat ini sudah demikian maju. Sistem analog yang kita kenal selama ini sudah beralih ke sistem digital yang memiliki banyak keunggulan sehingga  informasi yang berpindah dari pengirim ke penerima bisa diterima secara utuh sesuai dengan yang dikirim.

Peristiwa komunikasi yang dapat kita saksikan saat ini secara sederhana adalah pemanfaatan teknologi WA dalam suatu group. Dalam sebuah WAG banyak terjadi peristiwa komunikasi.  Informasi yang berpindah dari satu anggota ke anggota yang lain ada yang benar-benar di-create atau ditulis oleh pengirim berita, sesuai dengan buah fikirannya saat itu. Kemudian anggota group yang lain memperhatikannya dan bahkan memberikan respon.

Di sisi lain ada pengirim informasi yang hanya mem-forward suatu berita, yang mungkin sudah dia pahami sebelumnya dengan baik, atau biasa-biasa saja. Kemudian anggota yang lain melihatnya dan merespons. Dan yang tidak kalah menariknya adalah: “sticker” dibalas dengan “stickers“.  Masing-masing tidak lagi menyiapkan beritanya sendiri dengan cara “mengetik” sendiri, tetapi memanfaatkan “apa” yang sudah disiapkan pihak lain.

Model Komunikasi

Seperti diuraikan di atas, dalam suatu sistem komunikasi, nilai informasi yang dikirim tergantung seberapa besar nilai ketidak pastian informasi yang akan diterima oleh penerima. Sebuah informasi yang “ditunggu-tunggu”, sebelum ia diterima dan terbuka, akan memiliki nilai yang tinggi. Tetapi sebuah informasi yang sudah dapat diduga isinya sebelum ia dikirim, tentu akan memiliki nilai sebaliknya.

Buat pemikiran kita bersama dan mohon maaf bila keliru.

Selamat Pagi Kawan Semua. Semoga sehat selalu dan sukses dalam beraktivitas.

Jakarta, Jumat 7 Januari 2022

@rmn